Saat berjalan melewati gang kecil dekat asramaku. Berjumpa dengan seorang gadis yang selalu memanggilku “mbak..mbak…” dan saat kepalaku tak mau menoleh, dia mengeraskan suaranya “mbak..mbak..e…” wajahnya kadang buatku kesal kadang pulang kasian. Bagaimana tidak kesal, tiap kali maumasuk asrama dia selalu mengejutkanku. Aku masih ingat saat sepeda yang kukendarai menabrak pagar hingga nyaris tanganku berdarah. Semua itu karena dia tiba-tiba muncul dihadapanku seraya berkata “mbak..mbak..hehehehe” dan pergi begitu saja. Rasa kasian ketika jiwaku kembali berkata “dia sangat baik dengan akal yang tak waras” aku juga ingat setiap kali memasuki gang kecil itu seekor anjing selalu berdiri bak harimau menunggu mangsanya. Aku tak bisa berbohong, aku sangat takut. Aku lebih memilih menuggu dari pada harus lewat didekatnya. Ahaaa..ini dia yang menjadi pertanyaan kenapa setiap anjing ada, gadis itu selalu muncul bak pahlawan kemalaman. Mengusirnya lalu berkata “wes mbak..wes…njingnya”. dan anjingnya pun nurut dengan wanita itu. Ha…..aku berkata “makasi” dia membalasnya denga -_’...(MENYERAMKAN). Dalam setiap kelukesah yang kurasakan, sungguh tak pantas untuk mengatakan “kenapa” karena makin kukeluhkan semuanya makin banyak kekufuran yang kulakukan. Dari sini aku belajar membaca, menulis dan menyampaikannya bahwa apa yang Allah berikan, itulah yang sebenarnya keindahan. Dia saja wanita polos yang hidupnya jauh dari keindahan. tidurnya bersama penderitaan, makannya tak ada rasa, hanya mengunyah kemudian dikeluarkan masih selalu ceria dan tak pernah bertanya “kenapa”. Aku juga sadar, dia mengalahkanku dalam hal ketenaran. Dia sangat terkenal. saking terkenalnya, setiap orang yang menanyakan alamatku pasti ujung-ujungnya bertanya “ yang dekat rumah MARNI itu yah?”. Mmmmm kalah deh,,,,,,sama kalian. Tapi hal yang palin dia benci adalah “mandi” tiap kali ini kata ini kusebutkan dia seperti ingin menggigitku. Hehehehehe tambah takut jadinya..
1 komentar:
25 Agustus 2012 pukul 09.55
trus berkarya,,,
Posting Komentar