Di sini, di kamar yang kecil ini, aku merinduimu. Merindui setiap tentangmu. Kadang aku lemah melewati garis-garis jalan yang berliku. Namun, wajahmu selalu ada di setiap pegangan tanganku pada bus yang membawaku ke tempat melabuhnya inginku.
Ingatkah kau dulu??? sewaktu kita kecil, kadang ketika hujan mengguyur bumi, aku hanya berdiam di balik jendela. Aku ingin lari keluar bermain hujan dan lumpur, namun tiap kali kucari waktu yang luang, matamu memberi isyarat agar aku tetap di tempat. Aku hanya terdiam hingga kadang kala aku tertidur di balik jendela itu. setela kubangun, ternyata aku sudah di ranjang.
Tiap kali senja menyapa, aku sudah makan bersamamu. Kadang lauk yang tak kusenangi terpaksa kumakan.karena takut bila kau menegurku.
Tiap kali ke sekolah, kau selalu menegur bajuku. “perhatikan bajumu, jangan sampai kotor!!!”. kita berangkat bersama. Aku dengan baju hijau putihku dan kau dengan biru putih. Botol minuman kita bentuknya sama yang beda hanya gambarnya. Aku dengan gambar hello kitty dan kamu dengan Power Ranger.
Tak pernah lekang dari ingatanku saat ingus yang selalu hadir menemaniku kau hapus dan berkata “belajarlah menghapus ingus!!!”.
Ketika aku dijaili oleh teman-teman pada waktu sekolah usai, kau selalu membelaku. Meski sebenarnya kau tidak bisa melawan mereka. “de’ lari ya.. nanti kakak susul!!!”.
Ingatkah engkau?? Saat kita mulai beranjak remaja. Kau selau mengajariku agar tidak calleda (genit). Kau selalu mengajariku tentang siapa itu laki-laki. Hingga akhirnya aku ta mau berbagi cerita denganmu. Di usia remaja itu, aku marah jika ada perempuan yang ingin mendekatimu Karena di benakku Kau akan diambilnya lalu meninggalkanku sendiri.
Ketika waktu terus mengalir, laksana aliran mendesir melewati lembah-lembah. Kini ternyata kita sudah dewasa. Ternyata kita butuh orang lain. Ternyata kita punya waktu untuk berpisah. Aku masih di sini, menikmati hidup dengan kesendirian. Bermodalkan pesan kecilmu “jangan calleda!!!”.
Hingga detik ini......
Saat-saat kuliah, aku sedih jika nilaiku jelek. Karena di benakku kau akan kecewa.
Aku tak berani pacaran karena di benakku kau akan marah.
Kakakku...
kala serpihan luka hanya berteman sepih, tak ingin kubagikan padamu.karena kutau kau akan sakit belebihi sakitku. Setiap malam dan sujudku selalu ada bayangmu bersamaku di sini. Aku hanya rindu saja masa kita kecil kita.
Di sana, kamu akan menikah lalu Mempunyai anak. Ketika kamu telah bersama kakak baruku, apakah kita masih bisa mengulang semuanya???
Aku selalu merinduimu. Merindui kisah kecil kita. Karena bagiku, kisah kecil itulah yang sangat berharga.
Kau tau???? hingga hari ini banyak hal yang ingin kuceritakan pada dunia tentang sosokmu.
Besok atau lusa,ketika adikmu ini mempunyai orang lain juga. Jangan pernah mereka menggantikan posisi kita dihati kita.
Kakaku...
Semoga istri yang kau dapatkan muslimah yang shaleh. ku do’akan kau bahagia dengan hidupmu. Walau kusadari kehidupan kita sangat berbeda....
Hiduplah bersama mimpimu dan aku pun akan bertahan dengan semua yang ada.